Senin, 11 November 2013

benzaldehida

BENZALDEHID
BENZALDEHYDE
1. N a m a
Golongan
Aldehid, aromatik (15).
Sinonim / Nama Dagang (1,2,6,8,9,10,11,13,14)
Almond artificial essential oil; Artifical essential oil of almond; Artificial almond
oil; Artificial bitter almond oil; Benzaldehyde FFC; Benzen carbaldehyde;
Benzene carboxaldehyde; Benzoyl hydride; Benzoylhydride; Ethereal oil of
bitter almonds; Benzenecarboxaldehyde; Synthetic oil of bitter almond;
Labotest-BB LT00939687; Fema 2127; Bald; Benzenecarbonal; Akos BBS-
00003184; Benzaldehyde 99+ %; Natural benzaldehyde; Benzaldehyde
Tech; Acetic anhydride natural, Benzaldehyde; Benzyl aldehyde; Free Of
Chlorine; Benzene carbonal; Benzoic aldehyde; Phenylformaldehyde;
Phenylmethanal; Bitter almond oil; Oil of bitter almond; Benzene methylal;
Bitter almond oil synthetic
Nomor Identifikasi
Nomor CAS : 100-52-7 (1,2,3,4,6,9,12,14)
Nomor OHS : 02590 (14)
Nomor RTECS : CU4375000 (1,2,3,9,12,14)
Nomor EC (EINECS) : 202-860-4 (4,5,6)
UN : 1990 (2,4,10)
2. Sifat Fisika Kimia
Nama bahan
Benzaldehid
Deskripsi (1,2,3,6,8,14)
Cairan tidak berwarna hingga kuning, berbau almond-pahit; Berat molekul
106,12; Rumus molekul C7H6O; Titik didih 179ºC; Titik lebur -56ºC; Titik
nyala 64oC (147,2F); Titik beku -26oC (-15F); Kerapatan relatif (air=1)
1,0415; Kelarutan dalam air 3 g/L pada 25oC; Karut dalam alkohol, eter,
aseton, ligroin, asam sulfat pekat, karbon dioksida cair, amonia cair,
metilamin, dietilamin, kloroform, petroleum eter.
Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya
Peringkat NFPA (Skala 0-4) (10,12,14):
Kesehatan 2 = Tingkat keparahan tinggi
Kebakaran 2 = Mudah terbakar
Reaktivitas 0 = Tidak reaktif
Klasifikasi EC (2,5,6,8, 12,14):
Xn = Berbahaya
R22 = Berbahaya jika tertelan
R36/38 = Iritasi pada mata dan kulit
S2 = Jauhkan dari jangkauan anak-anak
S24 = Hindari persinggungan/kontak dengan kulit
S36/37/39 = Pakai/kenakan pakaian pelindung, sarung tangan, dan
pelindung mata/wajah.
3. Penggunaan
Sebagai bahan tambahan pangan untuk peningkat rasa dan aroma (3,6,8);
pada industri kosmetik digunakan pada pembuatan parfum (8,9), digunakan
sebagai pelarut, denaturants, dan masking agent (6); digunakan sebagai
prekursor pada industri farmasi (3,4); pada industri insektisida piretroid (4);
digunakan dalam pembuatan pigmen malachite green (4); sebagai pelarut
untuk resin, minyak, dll (3); sebagai bahan kimia dalam bidang fotografi (3);
sebagai pencerah pada proses electroplatting seng (3)
4. Identifikasi Bahaya
Risiko utama dan sasaran organ
Bahaya utama terhadap kesehatan: dapat mengiritasi mata, kulit, saluran
pernafasan, kerusakan sistem saraf pusat, reaksi alergi (14).
Organ sasaran: Sistem imun (sensitizer), sistem saraf pusat (SSP) (14), kulit
(9), ginjal (13).
Rute paparan
Paparan jangka pendek
Terhirup
Iritasi, mual, muntah, kesulitan bernapas, sakit kepala, mabuk, kejang (15).
Menghirup bahan dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan gangguan
pada sistem saraf pusat yang ditandai dengan mual, sakit kepala, pusing,
kantuk, ketidaksadaran, dan koma. Dapat pula menyebabkan iritasi saluran
pernafasan (2).
Kontak dengan kulit (2,14)
Iritasi, reaksi alergi, dermatitis.
Kontak dengan mata
Mengiritasi mata, menyebabkan mata berair (2,14).
Tertelan (2,15)
Sakit tenggorokan, iritasi saluran pencarnaan, mual, muntah, sakit perut,
diare, sakit kepala, mabuk, kejang.
Paparan jangka panjang
Terhirup
Tidak ada informasi efek merugikan yang berarti (14).
Kontak dengan kulit
Ruam (15). Paparan berulang dapat menyebabkan dermatitis (2).
Kontak dengan mata
Mengiritasi mata, menyebabkan mata berair (2,14).
Tertelan
Gangguan ginjal dan hati (14).
5. Stabilitas dan Reaktivitas
Stabilitas : Stabil pada suhu dan tekanan normal
(14). Teroksidasi jika terpapar ke udara
(2)
Kondisi yang harus dihindarkan : Hindarkan dari cahaya, kelembaban,
udara, bahan pengoksidasi kuat,
bahan pereduksi kuat, basa (2).
Hindarkan panas, nyala api, percikan
dan sumber nyala lainnya (14). Wadah
dapat pecah atau meledak jika
terpapar panas (14).
Bahan tak tercampurkan : Sianida, basa, bahan pengoksidasi,
bahan pereduksi (14).
Benzaldehid dengan
Larutan alkali sianida : Dapat menginisiasi reaksi kondensasi
eksotermik (14)
Basa (kuat) : Dapat menginisiasi reaksi kondensasi
eksotermik (14)
Bahan pengoksidasi (kuat) : Bahaya kebakaran dan ledakan (14)
Asam performat : Reaksi kuat (14)
Bahan pereduksi (kuat) : Dapat menginisiasi reaksi kondensasi
eksotermik (14)
Bahaya dekomposisi produk : Produk dekomposisi termal: oksida
karbon (14)
Polimerisasi : Terpolimerisasi bila dipanaskan (14)
Hindarkan kontak dengan bahan
tancampurkan (14)
6. Penyimpanan
• Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
standard yang berlaku (14).
• Hindarkan dari bahan tak tercampurkan (14).
• Simpan dalam wadah tertutup rapat (6,14).
• Hindarkan kontak dengan udara atau cahaya (6,14).
• Simpan di tempat yang sejuk dan kering (6) dan berventilasi baik (9) .
• Hindarkan bahan yang mudah terbakar, seperti kayu, kertas, dan minyak
(9).
7. Toksikologi
Toksisitas
Data iritasi
Iritasi sedang: Kulit-kelinci 500 mg/24 jam (14).
Data pada hewan (15)
LD50 kulit-kelinci >1250 mg/kg; LD50 oral-tikus (mouse) 2020 mg/kg; LD50
oral-tikus (rat) 1300 mg/kg; LC inhalasi-tikus (rat) >500 mg/m3; LDL0
subkutan-tikus (rat) 5 g/kg; LD50 oral-tikus (mouse) 28 mg/kg; LC inhalasitikus
(mouse) >500 mg/m3; LD50 intraperitoneal-tikus (mouse) 9 mg/kg; LD50
subkutan-kelinci 5 mg/kg; LD50 oral-marmut 1 g/kg; LD50 subkutan-mamalia
2020 mg/kg; TDL0 oral-tikus (rat) 9600 mg/kg/16 hari intermittent; TDL0 oraltikus
(rat) 52 g/kg/13 minggu intermittent; TCL0 inhalasi-tikus (rat) 500 ppm/6
jam selama 16 hari kontinyu; TCL0 inhalasi-tikus (rat) 26 mg/m3/5 jam selama
17 minggu intermittent; TDL0 oral-tikus (mouse) 9600 mg/kg/16 hari
intermittent; TDL0 oral-tikus (rat) 78 g/kg/13 minggu intermittent.
Data Karsinogenik
Terbukti adanya aktivitas karsinogenik pada tikus (mice) berupa peningkatan
terbentuknya skuamosa sel papiloma dan hiperplasia pada lambung bagian
atas. Tidak terbukti adanya aktivitas karsinogenik pada tikus (rat) (NTP TR-
378) (14).
Data Tumorigenik
TDL0 oral-tikus (mouse) 154 g/kg selama 2 tahun kontinyu (14).
Data Mutagenik (15)
Pertukaran pasangan kromatida – limfosit manusia 1 mmol/L; Tes lokus
spesifik – limfosit tikus (mouse) 400 mg/L; Mutasi pada sel somatik mamalia
– limfosit tikus (mouse) 400 mg/L; Analisis sitogenika – paru-paru hamster 1
g/L; Pertukaran pasangan kromatida – ovarium hamster 50 mg/L.
Informasi Ekologi
Data ekotoksikologi menunjukkan bahwa paparan benzaldehida akut dapat
beracun terhadap ikan, berbahaya terhadap Daphnia dan sangat sedikit
beracun terhadap ganggang (1)
Toksisitas pada ikan : LC50 (Mortalitas) Bluegill (Lepomis
machochirus) 1070 μg/L selama 96 jam (14).
LC50 rainbow trout 11 mg/L selama 96 jam (2)
LC50 Leuciscus idus 62 mg/L selama 48 jam
(2)
EC50 fathead minnow 7,61 mg/L selama 96
jam (2)
Toksisitas pada
invertebrata perairan
: LC50 kutu air (Daphnia sp.) 50 mg/L selama
24 jam (2)
EC20
(Biomassa) protozoa ciliata
(Tetrahymena thermophila) 77000 μg/L
selama 48 jam (14)
Toksisitas pada tanaman
perairan
: Pertumbuhan populasi alga hijau
(Scenedesmus quadricauda) 10000 μg/L
selama 12-14 minggu (14)
8. Efek Klinis
Keracunan akut
Terhirup
Benzaldehid: Dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan disertai
dispnea, sakit tenggorokan, dan batuk. Pada konsentrasi tinggi
menyebabkan depresi pada susunan saraf pusat yang disertai mual, muntah,
sakit kepala, lightheadedness, kebodohan, dan narcosis. Paparan ekstrim
dapat menyebabkan luka pada paru-paru, kejang, dan gagal nafas (14).
Kontak dengan kulit
Benzaldehid: Kontak dengan cairan dapat menyebabkan iritasi yang disertai
kemerahan pada kulit, nyeri, anastesi setempat yang lemah. Reaksi
sensitisasi dapat terjadi pada individu yang pernah terpapar sebelumnya.
Kemungkinan dapat terjadi absorpsi melalui kulit (14).
Kontak dengan mata
Benzaldehid: Uapnya dapat menyebabkan iritasi ringan. Kontak langsung
atau terpapar uap dalam konsentrasi dapat menyebabkan iritasi yang disertai
lakrimasi, kemerahan, dan nyeri. Pada kasus berat dapat terjadi luka pada
mata (14).
Tertelan
Benzaldehid: Dapat menyebabkan sakit tenggorokan, depresi sistem saraf
pusat, mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, pusing, kebodohan, kejang,
dan gagal nafas. Perkiraan dosisi letal terhadap manusia adalah 12 ons (14).
Keracunan kronik
Terhirup
Benzaldehid: Inhalasi berulang bahan sebanyak 26 mg/m3 menyebabkan
perubahan hematologi pada hewan uji (14).
Kontak dengan kulit
Benzaldehid: Paparan berulang atau berkepanjangan dapat menyebabkan
defatting pada kulit. Dapat pula terjadi sensitisasi yang disertai dermatitis
atau urtikaria (14).
Kontak dengan mata
Benzaldehid: paparan berulang atau berkepanjangan dapat menyebabkan
konjungtivitis (14).
Tertelan
Benzaldehid: Tikus yang diberi pakan yang mengandung benzaldehid 800
mg/kg/hari selama 12-16 hari mengalami tremor, hipereksitabilitas atau
inaktivitas, dan beberapa mengalami kematian. Pada penelitian terhadap
hewan uji selama 13 minggu, ditemukan adanya lesi otak yang terkait
senyawa, hiperplasia dan/atau hiperkeratosis lambung atas, kerusakan hati
dan ginjal pada tikus (rat) uji, serta lesi pada ginjal mencit. Pada penelitian
selama 2 tahun, diperoleh bukti adanya aktivitas karsinogenik pada mencit
berdasarkan peningkatan insiden papiloma sel skuamosa serta hiperplasia
lambung atas (14).
9. Pertolongan Pertama
Terhirup (12,14)
Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan. Bila
perlu gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan.
Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Kontak dengan kulit (12,14)
Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi.
Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak
sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama kurang
lebih 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas
kesehatan terdekat.
Kontak dengan mata (12,14)
Segera lepaskan lensa kontak (jika menggunakannya) dan cuci mata dengan
air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), sekurangkurangnya
selama 15 menit, dengan sesekali membuka kelopak mata atas
dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal.
Dapat menggunakan air dingin, tetapi harus menggunakan air hangat.
Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Tertelan (12,14)
Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat. Jangan
sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi pasien yang tidak
sadar/pingsan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan
terdekat.
Catatan untuk dokter: Berikan pengobatan simptomatik dan penunjang (13).
Jika tertelan bahan, pertimbangkan kumbah lambung dan pemberian arang
aktif (15).
10. Penatalaksanaan Oleh Petugas Kesehatan
Stabilisasi
a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk
menjamin pertukaran udara.
b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi
dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya
kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.
c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi
darah.
d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:
Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5
mL/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit.
Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24
jam.
Anak-anak: 200-300 μg/kg BB
Dekontaminasi
a. Dekontaminasi mata
Dilakukan sebelum membersihkan kulit:
− Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan
miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
− Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan
sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% aliri perlahan
selama 30 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
− Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
− Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
− Jangan biarkan pasien menggosok matanya.
− Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah
sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.
b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)
− Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.
− Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin
atau hangat serta sabun minimal 10 menit.
− Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau
kertas secara lembut. Jangan digosok.
− Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau
muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.
− Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan
menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati
untuk tidak menghirupnya.
− Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.
c. Dekontaminasi saluran cerna: -
11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri
Batas paparan Benzaldehid (14) :
2 ppm (9 mg/m3) AIHA atas rekomendasi TWA
5 ppm (17 mg/m3) selama 15 menit. AIHA atas rekomendasi STEL.
Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. Pastikan
dipatuhinya batas paparan yang berlaku (14)
Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan. Sediakan
kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat
dengan area kerja (14).
Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia (14).
Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia
(14).
Respirator: Pada kondisi penggunaan yang sering atau paparan berat, dapat
diperlukan perlindungan pernafasan. Pelindung pernafasan diurutkan mulai
dari yang minimum hingga maksimum. Perhatikan sifat peringatan sebelum
digunakan.
Setiap respirator pemasok udara yang dilengkapi masker wajah penuh yang
dioperasikan dalam keadaan memerlukan tekanan atau mode tekanan positif
lainnya (14).
Setiap alat pernafasan serba lengkap dengan masker wajah penuh dan
dioperasikan dalam keadaan memerlukan tekanan atau mode tekanan positif
lainnya (14).
Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau sangat berbahaya bagi
kehidupan dan kesehatan:
Setiap respirator pemasok udara yang dilengkapi masker wajah penuh yang
dioperasikan dalam keadaan memerlukan tekanan atau mode tekanan positif
lainnya yang digabungkan dengan pasokan pelepas terpisah (14).
Setiap alat pernafasan serba lengkap dengan masker wajah penuh (14).
12. Manajemen Pemadam Kebakaran
Bahaya ledakan dan kebakaran: Dapat menimbulkan bahaya kebakaran
sedang. Uapnya memiliki bobot yang lebih besar daripada udara. Jarak
sumber api yang jauh dapat menyebabkan uap atau gas terbakar. Campuran
uap/udara dapat meledak pada suhu di atas titik nyala (14).
Media pemadam kebakaran: Busa tahan alkohol, karbon dioksida, bahan
kimia kering, air (14).
Kebakaran besar: Gunakan busa tahan alkohol atau basahi dengan
semprotan air (14). Jangan gunakan water jet (12).
Pemadaman kebakaran: Pindahkan wadah dari daerah yang terbakar jika
dapat dilakukan tanpa adanya risiko. Dinginkan wadah dengan semprotan
air sampai api padam. Jauhkan dari tanki yang lain. Untuk kebakaran dalam
kargo atau tempat penyimpanan: Dinginkan wadah dengan air yang berasal
dari pemadam kebakaran tanpa awak atau yang menggunakan monitor
hingga api padam. Hindarkan orang yang tidak berkepentingan, isolasi
daerah yang berbahaya, dan beri tanda larangan masuk. Tetaplah diam di
tempat yang arah anginnya berlawanan dan hindari daerah yang lebih
rendah (14).
13. Manajemen Tumpahan
Hindarkan dari panas, nyala, percikan, dan sumber api lainnya. Hentikan
kebocoran jika mungkin dilakukan tanpa adanya risiko. Gunakan semprotan
air untuk mengurangi uap (14).
Tumpahan yang sedikit: Serap menggunakan pasir atau bahan lain yang
tidak mudah terbakar. Kumpulkan tumpahan bahan dalam wadah yang
memadai untuk pembuangan (14).
Tumpahan yang banyak: Buat tanggul untuk pembuangan lebih lanjut.
Hindarkan orang yang tidak berkepentingan untuk mendekat, isolasi area
tumpahan, dan beri larangan masuk (14).
14. Daftar Pustaka
1. http://www.inchem.org/documents/sids/sids/100527.pdf
(diunduh Oktober 2011)
2. http://www.chemcas.com/msds_archive/part2/cas/gg_msds/services_ge
orgiasouthern_edu---Benzaldehyde.asp (diunduh Oktober 2011)
3. http://www.inchem.org/documents/jecfa/jecmono/v44aje03.htm
(diunduh Oktober 2011)
4. http://www.sigmaaldrich.com/catalog/ProductDetail.do?D7=0&N5=SEA
RCH_CONCAT_PNO|BRAND_KEY&N4=418099|ALDRICH&N25=0&Q
S=ON&F=SPEC http://en.wikipedia.org/wiki/Benzaldehyde
(diunduh Oktober 2011)
5. http://www.chemicalbook.com/ProductSynonyms.aspx?CBNumber=CB
6852588&postData3=EN&SYMBOL_Type=A (diunduh Oktober 2011)
6. http://www.thegoodscentscompany.com/data/rw1001491.html
(diunduh Oktober 2011)
7. http://www.emeraldmaterials.com/epm/kalama/micms_doc_admin.displa
y?p_customer=FISKALAMA&p_name=BENZALDEHYDE.PDF
(diunduh Oktober 2011)
8. O’Neil, M.J., et al. The Merck Index. Fourteenth Edition. Merck &
Co.,Inc. USA. 2006
9. Sittig, M. Handbook of Toxic and Hazardous Chemicals and
Carcinogens. Third Edition. Noyes Publications. New Jersey. 1991.
10. http://www.jtbaker.com/msds/englishhtml/a7224.htm
(diunduh Oktober 2011)
11. http://msds.chem.ox.ac.uk/BE/benzaldehyde.html
(diunduh Oktober 2011)
12. http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927094
(diunduh Oktober 2011)
13. http://services.georgiasouthern.edu/ess/msds/Benzaldehyde.pdf
(diunduh Oktober 2011)
14. OHS, MDL Information System, Inc. Donelson Pike, Nashvill, 1997
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disusun oleh:
Sentra Informasi Keracunan Nasional (SiKerNas)
Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI
Tahun 2011
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar